Tentang Makrolinguistik


Makrolinguistik adalah lingkup lingustik yang mempelajari bahasa dalam kaitannya dengan dunia di luar bahasa, yang berhubungan dengan ilmu lain dan bagaimana penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Makrolinguistik meliputi bidang linguistik  interdisipliner dan bidang linguistik  terapan.

 Bidang Linguistik  Interdisipliner :

1)   Fonetik adalah “ilmu yang mempelajari bunyi-bunyi bahasa tanpa memperhatikan fungsinya untuk membedakan makna” (Verhaar; 1981: 2; lihat juga Mansoer Pateda; 1981) 2)   Stilistika adalah ilmu tentang penggunaan bahasa dan gaya bahasa di dalam karya sastra atau hal lain yang berkaitan dengan faktor seni. Menurut Richard et al. (1992), kajian mengenai gaya bahasa dapat menangkap gaya bahasa lisan, namun stilistika cenderung melakukan kajian bahasa tulis termasuk karya sastra.3)   Filsafat bahasa merupakan suatu bentuk penggabungan dari penggunaan bahasa dihubungkan dengan jelas pada berpikirnya manusia, hal sanggup dan hal dapatnya manusia dan ini semua akan menjadi dasar studi filsafat itu4) Psikolinguistik adalah suatu subdisiplin linguistik yang mempelajari bahasa dalam kaitannya dengan faktor kejiwaan si penutur dan lawan tuturnya. Psikolinguistik merupakan salah satu cabang linguistik yang sangat kompleks. 5)   Sosiolinguistik adalah subdisiplin linguistik yang mempalajari bahasa dalam kaitannya dengan faktor-faktor kemasyarakatan atau faktor sosial. Kajian sosiolinguistik cenderung berfokus pada variasi bahasa yang muncul di masyarakat yang biasanya dapat ditelusuri karena keberadaan berbagai stratifikasi sosial dalam masyarakat. 6)  Etnolinguistik adalah subdisiplin linguistik yang mempelajari bahasa dalam kaitannya dengan faktor-faktor teknis. Etnolinguistik dapat pula diartikan sebagai cabang linguistik yang menyelidiki hubungan antara bahasa dan masyarakat pedesaan atau masyarakat yang belum mempunyai tulisan7)  Filologi adalah subdisiplin linguistik  yang tertua yang mengkhususkan diri pada comparative historical linguistic, yaitu bidang penelitian kekerabatan bahasa (language relationships) dan perubahan bahasa (language change) dengan cara membandingkan berbagai bahasa. 8) Semiotika adalah subdisiplin linguistik yang mempelajari bahasa dalam kaitannya dengan lambang dan simbol. 9)  Epigrafi adalah subdisiplin linguistik  yang mempelajari bahasa dalam kaitannya dengan tulisan kuno pada prasastri. Dengan demikian, erat kaitannya dengan ilmu sejarah. 10) Paleografi adalah subdisiplin linguistik yang mempelajari bahasa dalam kaitannya dengan pendeskripsian tulisan-tulisan kuno terutama yang berasal dari abad pertengahan.

 

2. Bidang Linguistik  Terapan

1) Pengajaran bahasa adalah subdisiplin linguistik yang mempelajari bahasa untuk kepentingan proses belajar mengajar bahasa, baik bahasa ibu maupun bahasa kedua atau bahasa asing yang mencakup empat jenis keterampilan, yaitu: mendengar, membaca, berbicara, dan menulis.. 2) Penerjemahan adalah subdisiplin linguistik yang mempelajari bahasa untuk kepentingan mengalihbahasaan dari bahasa tertentu ke bahasa yang lain. Penerjemahan merupakan suatu kegiatan kompleks yang menuntut kecermatan. 3) Leksikografi adalah subdisiplin linguistik yang mempelajari bahasa dalam rangka untuk menuliskan leksikon dalam bentuk kamus, ensiklopedi, dan thesaurus. Secara singkat, leksikografi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari cara penyusunan kamus (ilmu perkamusan). 4)  Fonetik terapan adalah subdisiplin linguistik yang mempelajari bunyi bahasa dan penggunaannya di dalam praktik (misalnya: olah vocal di dalam seni drama dan seni musik dan untuk pembetulan ucapan anak-anak yang pelat lidah

5) Sosiolinguistik terapan adalah subdisiplin linguistik yang mempelajari penerapan atau penggunaan bahasa dalam komunikasi sosial. Penerapan atau penggunaan bahasa dalam komunikasi sosial ini harus selalu memperhatikan faktor-faktor situasi, maksud pembicaraan, dan status lawan tutur. Penerapan atau penggunaan bahasa semacam itu selanjutnya lebih dikenal dengan istilah “pragmatik”. 6) Pembinaan bahasa internasional adalah subdisiplin linguistik yang mempelajari tentang bahasa internasional dalam rangka untuk mengarahkan pemakai bahasa sadar dan patuh terhadap kaidah yang berlaku. 7)  Pembinaan bahasa khusus adalah subdisiplin linguistik yang mempelajari tentang bahasa-bahasa tertentu (khusus) dalam rangka untuk mengarahkan pemakai bahasa sadar dan patuh terhadap kaidah yang berlaku. 8) Linguistik medis adalah subdisiplin linguistik yang mempelajari bahasa untuk diterapkan didalam pengobatan. Misalnya untuk pengobatan bagi orang yang sedang stress dan terapi medis untuk anak autis. 9)  Grafologi adalah subdisiplin linguistik yang mempelajari tulisan dengan tujuan untuk mengetahui sifat, nasib, jodoh dan peruntungan si penulis. Subdisiplin ini sangat erat kaitannya dengan ilmu klenik (perdukunan). Oleh karena itu, tidak salah pula apabila subdisiplin ini dikelompokkan ke dalam lingkup linguistik interdisipliner. 10)  Mekanolinguistik adalah subdisiplin linguistik yang mempalajari bahasa yang dipergunakan di dalam menyusun program-program mekanik.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *